Bupati Ajak Investor Internasional Kembangkan Pariwisata Di Kabupaten Bandung

BUPATI Bandung H.Dadang Mochamad Naser, SH, S.Ip mengajak para investor dan pelaku bisnis  baik nasional maupun internasional untuk bisa mengembangkan investasinya di wilayah Kabupaten Bandung, mengingat wilayah ini merupakan surganya wisata alam.

Namun disamping wisata, menurut Dadang wilayah Kabupaten Bandungpun memiliki sektor-sektor potensial lainnya yang dapat diunggulkan seperti dalam hal pengembangan pertanian dan perkebunan, pertambangan serta energi. 

Ajakan tersebut diungkapkan dalam kegiatan APKASI Tourism Invesment Forum yang bertemakan "Prospek Bisnis Pariwisata Di Daerah Kabupaten", yang berlangsung di Arena Jakarta Internasional Expo (JIExpo) Kemayoran-Jakarta, mulai 14 s/d 17 April 2014.

Kegiatan ini merupakan satu dari sekian banyak rangkaian kegiatan dari AITIS  (Apkasi Internacional Trade and Invesment Summit) ke-2 Tahun 2014 yang digagas oleh APKASI (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia).

Dadang mengatakan, potensi wisata alam di Kabupaten Bandung sangat banyak. Untuk di wilayah Bandung Timur terdapat Curug Sindulang. Curug ini terletak di Desa Tanjungwangi Kecamatan Cicalengka,"Ketinggian air terjunnya mencapai 50 m, dengan kondisi alam berbukit dan hutan pinus. Curug Sindulang merupakan wana wisata harian, dengan menawarkan melihat pesona alam kota Bandung dari ketinggian", jelasnya.

Sementara di wilayah Bandung Selatan, tambah Dadang selain terkenal dengan perkebunan tehnya juga terdapat Pemandian Air Panas Cimanggu dan Ciwalini yang terletak sekitar 46 KM dari kota Bandung dengan memanfaatkan melimpahnya sumber air panas alam. Di wilayah ini terdapat pula kawasan wisata Kawah Putih, Situ Patengan, Perkebunan Strawberry, Situ Cileunca  serta 10 (Sepuluh) Potensi  Desa Wisata.

Kawasan wisata lainnya adalah Kawah Cibuni. Kawah ini terletak di kaki Gunung Patuha temasuk di dalam kawasan Perkebunan Rancabali, afdeeling Rancabali II. Daerah ini disebut Cibuni karena berada di dalam kawasan Perkebunan Teh Cibuni, Ciwidey.

 "Jaraknya dari Bandung sekitar 50 kilometer dan terletak tidak jauh dari kompleks Cagar Alam Talaga Patengan", papar Dadang seraya menyebutkan bahwa di kompleks kawah ini terdapat beberapa keluarga yang tinggal dan mendirikan rumah-rumah mereka di area kawah dan di bibir tebing di sisi kawah. Dan untuk membantu sarana penerangannya, setiap keluarga membangun turbin-turbin penggerak dinamo di aliran sungai Ci Buni.

Ditambahkan Dadang, bagi para wisatawan yang ingin dimanjakan oleh objek penangkaran rusa, bisa mengunjungi objek wisata Bumi Perkemahan Ranca Upas. Kawasan ini memiliki area seluas 215 ha, memiliki kekayaan alam perbukitan serta hutan alam yang sangat luas. Di atas ketinggian sekitar 1.700 dpl, hawa yang sangat sejuk di kisaran 18-23C menambah suasana alam di kawasan ini semakin memikat.

 "Penangkaran rusa ini berada di lahan seluas 4-5 ha, rusa tipe jinak ini didatangkan dari Kebun Binatang Ragunan Jakarta menjadikan daya pikat tersendiri bagi obyek wana wisata Bumi Perkemahan Ranca Upas ini", jelasnya pula.

Dengan potensi wisata alam yang begitu banyak, tentunya selaku pemerintah daerah, Dia berupaya terus mendorong agar pelaku usaha di daerah dapat menjalin hubungan dengan banyak negara dalam mengembangkan ekowisata di Kabupaten Bandung.

"Ajang AITIS, merupakan media yang sangat membantu kita dalam mempromosikan potensi daerah di Kabupaten Bandung. Saya berharap melalui kegiatan ini, dapat terjalin hubungan business networking antara daerah dengan pengusaha baik dari luar negeri, agar mampu memperkuat daya saing pengusaha dan produk daerah di pasar nasional serta internasional", kata Dadang.

Kepala Sekretariat APKASI, Mercy Luvina Deswanty menjelaskan AITIS merupakan ajang untuk meningkatkan daya saing dalam mempromosikan potensi perdagangan dan investasi daerah baik di tingkat nasional, regional maupun internasional. Kepesertaan AITIS 2014, tambah Mercy meningkat dibanding tahun lalu.

 "Tahun ini, ada 176 kabupaten mengikuti pameran dan menempati 248 stan, kemudian sebanyak 10 provinsi, 25 pemerintah kota, 15 lembaga kementerian, 30 BUMN dan kalangan swasta lainnya yang ikut berpartisipasi dalam pameran ini", kata Mercy.

Selain itu, ikut pula partisipasi kepesertaan dari berbagai manca negara. Ada zona China dan zona 50 kedutaan besar yang mempromosikan kebutuhan investasi dan perdagangan para pelaku bisnis dari negara-negara tersebut. "Untuk lebih menyukseskan AITIS 2014, APKASI juga menggandeng para pengusaha yang tergabung dalam KADIN Indonesia", ucap Mercy.



Sumber : Press Release Humas Setda Kabupaten Bandung