Bupati Ajak Cegah Covid-19 Dengan 5 M

Bupati Dadang Naser mengajak semua pihak, untuk mencegah penyebaran covid-19 dengan menerapkan 5 M. Pandemi global sangat berdampak terhadap segala bidang kehidupan, baik kesehatan, perekonomian, pendidikan,  termasuk kegiatan peribadatan.

 

“Mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, memakai masker, makan makanan bergizi dan membaca do’a. Jadi selain pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan, kita harus menjaga imun juga menjaga iman, Insyaa Allah kita aman, Aamiin,” ucap Bupati Dadang Naser saat memberikan sambutan pada acara Peringatan Hari Santri dan Penutupan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) Tingkat Kabupaten Bandung di Gedong Budaya Sabilulungan Soreang, Selasa (10/11/2020).

 

Dalam rangka memperkuat keimanan tersebut, ujar bupati, ia meminta para tokoh agama untuk memperkuat eksistensi pesantren. Bagaimana ke depan pesantren tidak saja melahirkan ustad dan kyai.

 

“Pesantren juga harus melahirkan jenderal, pemimpin, politisi, ilmuwan, teknokrat, maupun ekonom yang berotak kyai, manusia-manusia yang berkualitas secara intelektual sekaligus berakhlakul karimah, berpegang teguh pada Al Quran dan Hadits,” imbuh bupati.

 

Ia mensyukuri, banyak santri yang diterima TNI Polri dengan syarat hafidz 10 Juz. Kesempatan tersebut, nilainya, merupakan bentuk penghargaan atas jasa para santri yang telah berupaya mempertahankan syiar Islam.

 

Kabupaten Bandung sebagai wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di Jawa Barat (Jabar), tutur Dadang Naser, harus mampu mencetak prestasi pada ajang lomba keagamaan. Meskipun menurutnya, juara bukanlah tujuan utama dalam ajang lomba tersebut.

“Santri kita banyak, peserta lomba baik STQH maupun MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) juga banyak. Sudah sewajarnya kita menjadi juara umum di tingkat Jabar. Terlebih, sebagai motivasi mencerdaskan intelektual para santri, pemerintah pusat akan mengalokasikan anggaran lebih besar ke pesantren,” tutur Dadang Naser.

 

Dalam suasana peringatan Hari Pahlawan, lanjutnya, semangat jihad para pendahulu harus dijadikan motivasi bagi para santri untuk melawan kebodohan, kemalasan dan menegakkan kebenaran.

 

“Mari kita maknai semangat Hari Santri, yang berdekatan dengan Hari Pahlawan, sebagai semangat untuk jihad melawan kenistaan, kemunafikan dan kemunkaran. Jadilah pahlawan di era milenial ini dengan memberikan langkah nyata. Kuasai teknologi tanpa meninggalkan nilai-nilai spiritual,” pungkas Dadang.

 

Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan