Baru 7.393 Siswa Gakin Dapat Pembebasan DSP

     Kabid SMA/SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kab. Bandung, Drs. Agus Firman, didampingi Kasi Kurikulum SMA/SMK Disdikbud, Junjunan, di Gedung PGRI Katapang, Selasa (7/7) mengungkapkan bahwa Sebenarnya keberadaan beasiswa gakin merupakan kerugian bagi sekolah, karena DSP-nya sampai Rp 3 juta namun dibayar pemerintah hanya Rp 1 juta.

    Menurut Agus, data-data siswa Gakin berasal dari pihak sekolah dengan penyaluran bertahap. Tahap pertama sebanyak 40 persen dari kuota jumlah siswa gakin, serta tahap dua dan tiga masing-masing 30 persen. Rata-rata setiap SMAN/SMKN memperoleh beasiswa gakin untuk 200 orang.

    Mengenai jumlah kuota siswa SMA/SMK swasta yang kecil, hanya antara 6-25 siswa, Agus mengatakan, baru tahun ajaran 2009/2010 beasiswa gakin juga dialokasikan untuk sekolah swasta. Nantinya akan kita tambah lagi kuotanya dengan memperhatikan jumlah siswa sekolah swasta.

    Mengenai jumlah siswa penerima beasiswa gakin yang tidak sesuai dengan kuota, misalnya SMAN 1 Margahayu mendapatkan 180 siswa, tetapi dalam laporan Disdikbud mendapatkan kuota 200 orang, Agus mengatakan, tidak akan terjadi hal seperti itu. Bahkan, jumlah siswa gakin yang mendapatkan bantuan masih kurang. Misalnya. SMAN 1 Ciparay dari 1.114 siswa, terdapat 420 siswa gakin, tetapi baru dibantu 200 orang.

    Untuk penentuan siswa miskin, Junjunan mengatakan, harus ada surat keterangan tidak mampu (SKTM) dari desa/kelurahan.Pihak sekolah akan survei ke lapangan dengan melihat kondisi rumah dan pekerjaan orang tua siswa. Nantinya pihak sekolah mengirimkan data-data siswa gakin ke Disdikbud.

    Seperti diberitakan sebelumnya (Senin, 5/7)  Komisi D DPRD Kab. Bandung menduga ada penggelembungan jumlah siswa gakin. Setiap sekolah negeri mendapatkan beasiswa untuk 200 siswa gakin, tetapi diduga kenyataan di lapangan jumlah siswa penerima kurang dari 200 orang.

Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat, Edisi 7 Juli 2010