Bandung Lautan Daihatsu Sabilulungan Peduli Citarum

Bupati : “Saya harap ini bisa berlanjut dan bisa menginspirasi komunitas lain”

Kondisi sungai Citarum sebagai sungai terkotor di dunia, terus menjadi perhatian. Selain program strategis dari  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, kepedulian menyelamatkan sungai Citarum, juga terbangun dari komunitas mobil Daihatsu melalui even nasional bertajuk Bandung Lautan Daihatsu (Balad) 2018. 

Lebih dari 5.000 peserta pemilik mobil Daihatsu  berbagai varian dan tahun tersebut, hadir dari berbagai daerah di Indonesia dan dipusatkan di kawasan Stadion Si Jalak Harupat Kecamatan Kutawaringin, Sabtu (10/11/2018).

Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, SH,S.Ip.,M.Ip mengungkapkan, acara Balad 2018 menjadi momentum untuk mendeklarasikan program nasional Sabilulungan Peduli Citarum. Melalui komitmen semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, masyarakat, pihak swasta dan yang lainnya kata dia, upaya menyelamatkan sungai Citarum menjadi lebih bersih, akan semakin terdukung.

“Saya harap  even ini bisa berlanjut menjadi agenda rutin, juga bisa menginspirasi komunitas lain untuk Sabilulungan Peduli Citarum. Aksi penyelamatan yang dilakukan bersama ini, akan berdampak pada pencapaian target Citarum Harum 7 tahun ke depan, sesuai rencana Pak Presiden,” ungkapnya.

Dia menyebutkan, lahan kritis yang ada di Kabupaten Bandung mencapai luas sekitar 22.076,68 ha. Maka berbagai upaya dilakukan, salah satunya konservasi tanah dengan cara menanam vegetasi melalui program Leuweung Sabilulungan.

“Dalam penanganan sejak tahun 2011, Pemkab Bandung telah menangani lahan kritis seluas 11.870,57 ha di 23 kecamatan. Untuk mempercepat penghijauan lahan-lahan kritis itu, penanganan tidak mengandalkan dari alokasi anggaran pemerintah saja, tapi juga mempelopori pembentukan Yayasan Leuweung Sabilulungan dan seluruh pihak,”tutur Bupati Bandung. 

Pembangunan bidang lingkungan, menjadi salah satu misi program prioritas pembangunan yang dilakukan Pemkab Bandung, ucap pria yang biasa disapa Kang DN itu. Untuk itu, dirinya sangat mengapresiasi dan bangga dengan kepedulian melalui acara Balad 2018 itu.

“Sebuah kebanggaan, ada kepedulian dari even ini dengan mengambil judul melihat kondisi saat ini yaitu Sabilulungan Citarum Harum. Terimakasih atas kepeduliannya, Citarum memang sedang sakit dan memerlukan perhatian kita semua. Daihatsu ternyata peduli dengan lingkungan, kami sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini,” ujarnya.

Dia mengharapkan agar kedepannya Daihatsu bisa tetap menggelar even-even serupa dengan tetap peduli terhadap keadaan sosial dan masyarakat.

“Mudah-mudahan di tahun yang akan datang Daihatsu tetap membantu kabupaten Bandung, ini ternyata bantuan bukan hanya datang dari corporate-nya tapi bantuan dari para pemilik yang sekarang hadir disumbangkan untuk program Citarum Harum,” imbuh Kang DN.

Lebih lanjut Dadang menilai bahwa penanganan sungai Citarum harus lebih diperhatikan banyak pihak. Menurutnya, semua harus ikut bergotong royong dan kebersamaan yang terjalin oleh beberapa pihak.

“Penanganan sungai Citarum harus ada kebersamaan, baik itu pemerintah pusat, pemerintah provinsi Jawa Barat, unsur TNI/POLRI, kejaksaan, unsur corporate, unsur pengusaha, dan seluruh rakyat harus bersama menangani lingkungan khususnya menangani sungai Citarum,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu dilakukan penandatanganan deklarasi Sabilulungan Peduli Citarum, yang dilakukan oleh Bupati Bandung, Menristekdikti dan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan.

Sementara, Deputi Chief Astra Internasional Supranoto mengatakan, antusiasme para peserta Bandung Lautan Daihatsu begitu nyata, yakni dengan hadirnya para pengguna Daihatsu dari berbagai daerah yang memenuhi area even. Dia menyebutkan bahwa para peserta tidak hanya datang dari Bandung saja, tetapi juga dari luar kota, seperti Jakarta, Bogor, Bekasi, Cirebon, Purwakarta, Garut, Cianjur, dan kota-kota lainnya,” ujar Supranoto.

Pada even perdana Bandung Lautan Daihatsu ini, Supartono mengatakan bahawa ajang tersebut bukan hanya untuk saling bercengkrama dan menjalin persaudraan diantara para pengguna Daihatsu, namun bisa menjadi sarana untuk saling peduli dengan lingkungan.

“Peduli Citarum adalah sebuah kegiatan gotong royong para pemilik Daihatsu yang merasa peduli dengan sungai Citarum. Dari setiap satu mobil peserta Balad, Daihatsu akan menyumbang 50.000 rupiah bagi program sabilulungan peduli Citarum. Melalui program ini diberikan 250 juta rupiah kepada pemerintah Kabupaten Bandung,” katanya.

Sumber : Humas Pemkab Bandung