Animo Positif Masyarakat pada Lingkungan Mulai Terbangun

Bupati “Soreang Festival, Multi Event Edukasi Warga”

Persoalan lingkungan yang ada di Kabupaten Bandung, masih menjadi menjadi pekerjaan berat untuk diatasi. Bukan karena ketidakmampuan pemerintah dalam menanganinya, namun lebih pada upaya menyadarkan perilaku sebagian masyarakat terhadap lingkungan, yang belum berhasil secara signifikan. Bupati Bandung H. Dadang M.Naser, SH,S.Ip mengungkapkan langkah strategis Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung dalam hal ini, sudah menjadikan pembangunan bidang lingkungan sebagai program prioritasnya.

Tepat pada peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Bandung ke 377, Pemkab  Bandung menggelar multi event Soreang festival yang diikuti oleh beberapa Perangkat Daerah (PD), salah satunya Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Menurut Bupati Bandung, Soreang Festival  bisa dijadikan multi event untuk mengedukasi warga mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan alam. 

Pada event tersebut, animo masyarakat pada lingkungan mulai terbangun, terlihat dari antusiasnya warga yang berdatangan dan terlibat dalam program yang ditampilkan, disamping sudah terbangunnya beberapa komunitas ecovillage dan pembentukan Kampung Sabilulungan bersih (Saber) di Kabupaten Bandung.

“Soreang festival ini bisa dijadikan multi event dalam mengedukasi warga, tentang pentingnya melestarikan lingkungan untuk masa depan yang berkelanjutan. Dengan kemasan yang menarik, warga akan mudah memahami bahkan mereka mau melibatkan diri dalam program DLH terhadap pembangunan bidang lingkungan,” ungkap Bupati saat mengunjungi Stand DLH, sembari menggantungkan harapannya di pohon harapan sebagai salah satu property untuk menarik masyarakat di Balerame Soreang, beberapa waktu lalu.

Bupati berharap, dengan hadirnya multi event Soreang Festival tersebut, animo positif untuk pembangunan lingkungan bisa terbangun. Apalagi menurutnya, Pemkab sudah banyak sekali mengadakan program dan kegiatan yang bersifat massif  untuk masyarakat, hingga pembentukan komunitas-komunitas peduli lingkungan.

“Kita kawal bersama, terus menerus pembangunan bidang lingkungan. Alhamdulillahh sudah banyak masyarakat yang mempunyai keberpihakannya pada lingkungan. Sinergitas sudah terbangun dengan baik mengenai program antara pemerintah dengan masyarakat. Selain itu, pengadaan fasilitas, kebijakan anggaran untuk mendukung pembangunan bidang lingkungan serta edukasi melaui acara menarik seperti event Soreang Festival,” imbuhnya.

Senada dengan Bupati Bandung, Kepala Dinas Lingkungan Hidup  Asep Kusumah, S.Sos.,M.Si menjelaskan, sebagai agenda dalam momentum hari jadi Kabupaten Bandung ke 377, pihaknya mengerahkan semua bidang dengan mengusung tema "pohon harapan untuk bumi yang lebih baik".

Lebih lanjtut Asep Kusuma menguraikan, DLH menampilkan beberapa program lengkap dengan property dan miniature, sesuai dengan bidang  kerjanya masing-masing. Untuk bidang Konservasi kata dia, menghadirkan  program LCO (lubang cerdas organik)/ LRB (Lubang Resapan Biopori), Alat simulasi pembuatan komposter, simulasi daur ulang sampah an organic, Leaflet adiwiyata dan program Sabilulungan Tanam Pohon (Satapok).

“Sedangkan di bidang P3L (Pengendalian, Pencemaran, dan Penataan Hukum Lingkungan), kita tampilkan alat pemantau udara pasif sampler, replika IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) serat  Leaflet program P3L. Selain bidang kerja, hadir juga UPT Lab dengan mempertunjukan peralatan sampling dalam kegiatan sampling udara dan air kepada masyarakat,” papar Asep Kusumah.

Kemudian  lanjutnya, Bidang Kebersihan membawa alat simulasi bank sampah berupa ATM sampah, tong sampah tematik, alat pilorisis (penguraian yang tidak teratur dari bahan-bahan yang disebabkan oleh adanya pemanasan tanpa berhubungan dengan udara luar.red). Alat pilorisis ini alat untuk pembakar sampah pelastik yang di suling menjadi minyak, menyediakan Sticker dan leaflet sebagai informasi.

“Di stand kami ada ‘bumi harapan’. Ini dijadikan sebagai media harapan masyarakat, untuk bumi yang lebih baik. Masyarakat bisa menuliskan harapannya pada kertas dan di gantungkan di rangkaian yang di bentuk seperti bola dunia, kemudian di tengahnya ada pohon, bahkan Bapak Bupati juga menuliskan harapannya di sini,”  ucapnya.

Lomba gambar anak-anak juga digelar, sebagai upaya memotivasi kaum muda terhadap peduli lingkungan. Jadi selain memberikan edukasi  kata dia, tidak kurang dari 1000 pohon dibagikan kepada masyarakat yang berkunjung ke stand DLH, dengan sasaran 1 orang 2 pohon.

“Dalam gerakkan Satapok, kita sediakan 1000 pohon yang dibagikan secara gratis untuk masyarakat. Kita dorong 1 orang menanam 2 pohon. Ini artinya1 pohon  untuk mengasilkan  oksigen, dan 1 pohon lagi untuk ibadah. Selanjutnya warga tersebut akan di berikan sertifikat penanaman pohon dari DLH, sebagai upaya penghijauan dan pelestarian alam,” tandasnya Asep Kusumah.

Sumber : Press Releasa Kominfo Setda