Abubakar Nonaktif dari Sekda

      Posisi saya sekarang nonaktif dari jabatan sekda. Setidaknya, setelah lepas dari jabatan, lebih bisa berkonsentrasi menghadapi pemilihan bupat, Sabtu (17/5). Dijelaskannya, nonaktif merupakan bagian dari proses pengunduran diri yang telah diajukan kepada Bupati Bandung, H. Obar Sobarna. Ia mengaku belum mengetahui siapa pejabat yang akan mengisi posisi sekda selepas ditinggalkannya ataupun pejabat yang akan menduduki posisi plt.

    Siapa yang akan menjadi sekda definitif maupun plt. sekda, sepenuhnya menjadi otoritas bupati. Namun sekarang, untuk menentukan sekda tak sesederhana dulu. Sekarang harus dikonsultasikan dulu dengan pusat.

    Meski enggan menyebutkan nama-nama pejabat yang menjadi kandidat Sekda Kab. Bandung, namun Abubakar mengatakan, Baperjakat sudah merekomendasikan sejumlah nama. Nama-nama yang disodorkan itulah yang akan dipilih bupati sebagai sekda baru. Kalau mau tahu nama-nama pejabat yang diusulkan menjadi sekda, bisa tanyakan langsung ke Pak Bupati. Maaf, untuk soal yang satu ini saya tidak bisa memberikan keterangan lebih jauh.

    Sementara itu, untuk mendukung suaminya dalam pilbup, Hj. Elin Suharliah memutuskan mengambil cuti panjang menjelang masa persiapan pensiun. Saat ini Elin menjabat sebagai Kepala Kantor Arsip Kab. Bandung.

    Secara aturan saya boleh mengambil cuti besar atau panjang. Menurut aturan, cuti besar diberikan bagi PNS yang akan memasuki masa pensiun. Kebetulan November nanti saya pensiun, jadi kayaknya begitu selesai cuti langsung pensiun.

    Diakuinya, Pilbup Bandung Barat banyak menyita waktu. Sejak lima bulan lalu, Elin harus berkeliling wilayah Kab. Bandung Barat hingga ke pelosok desa. Terjadi perubahan kebiasaan dalam keluarga saya. Jika sebelumnya pagi ke kantor, sore pulang, sekarang pagi sebelum berangkat, harus lihat dulu jadwal undangan dari masyarakat. Meningkatnya aktivitas, setidaknya menguras banyak energi. Makanya tiap pagi saya selalu minum vitamin.

    Tampaknya program keluarga berencana belum berhasil secara baik. Padahal dengan KB, kehidupan secara ekonomi akan jauh lebih terjamin. Itu satu contoh dari sekian fenomena yang terjadi di Kab. Bandung Barat. Tentunya, persoalan itu harus menjadi perhatian pemerintah. 
 
 
 
 
 
Sumber : Harian Umum Galamedia, Senin 19 Mei 2008