50 Kabupaten/Kota Dukung Gerakan Menuju 100 Smart City Bupati: ‘Kabupaten Bandung Siap Bergerak’

50 bupati dan walikota menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of
Understanding) untuk mengikuti Gerakan Menuju 100 Smart City tahap
kedua di Redtop Hotel and Convention Centre Jakarta, Selasa (8/5).
Penandatanganan ini menandai dimulainya rangkaian kegiatan yang
bertujuan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat sekaligus mengoptimalkan potensi di daerah masing-masing.

Gerakan sudah bergulir sejak 2017, saat itu 25 kabupaten/kota
terpilih, sementara 25 kabupaten/kota lainnya ditargetkan akan
mengikuti gerakan yang sama di tahun 2019. Kemenkominfo yang
menginisiasi gerakan ini bekerjasama dengan Bappenas, Kemendagri,
Kementerian PUPR, Kemenkeu, Kementerian Perekonomian, Kantor Staf
Presiden dan Kemenpan-RB.

Menkominfo RI Rudiantara mengimbau gerakan tersebut targetnya harus
jelas, oleh karenanya pihaknya bekerjasama dalam sebuah ekosistem.
“Kami melihat bahwa smart city ini harus dibuat target yang jelas.
Kominfo tidak bergerak sendiri, karena smart city bukan melulu soal
teknologi. Smart city bukanlah masalah belanja pengadaan teknologi
saja, namun bagaimana meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar
lebih baik. Jadi yang harus diutamakan adalah mindset (pola pikir)
dari seorang kepala daerah kabupaten/kota,” ujar Menkominfo.

Ada tiga poin penting untuk mewujudkan smart city yang berkelanjutan.
Menurutnya, harus dilihat bagaimana struktur APBD, infrastruktur
jaringan seluler dan mindset pemerintah daerahnya.

“Struktur APBD harus mempunyai ruang untuk melakukan perubahan, jika
mayoritas hanya untuk belanja rutin maka jangan bermimpi dulu untuk
mewujudkan smart city. Harus dilihat juga infrastruktur jaringan
selulernya seperti apa. Kemudian pola pikir kepala daerahnya harus
memiliki kecenderungan untuk membuat inovasi dalam meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat,” urai Rudiantara.

Setelah penandatangan ini, pemerintah kabupaten/kota akan mendapatkan
pendampingan yang dilakukan oleh akademisi dan praktisi dari berbagai
institusi seperti Universitas Indonesia, ITB, Perbanas dan UMN.

“Smart City bukan hanya pemenuhan atas kebutuhan teknologi. Kita harus
lihat dulu manfaat apa yang ingin diberikan kepada masyarakat, setelah
itu kita cari teknologi yang relevan,” kata Menkominfo.

Ditemui usai acara, Bupati Bandung H. Dadang M. Naser mengatakan akan
mengkoordinasikan jajarannya dalam mendukung program perbaikan
pelayanan kepada masyarakat ini.

“Kita akan sinergikan gerakan ini dengan Program Bandung Sarebu
Kampung. Bagaimana kita dorong UKM, IKM dan UMKM untuk menggunakan
teknologi digital. Jualan secara online pasarnya luas, tidak ada
batasan wilayahnya,” ucap Bupati.

Pihaknya mengimbau seluruh stake holder untuk mewujudkannya, karena
kunci keberhasilan gerakan ini ada pada kepala daerah beserta seluruh
lapisan masyarakat. “Gerakan ini akan berhasil bila semua pihak
bergerak. Sinergitas pemerintah, dunia usaha bersama-sama dengan
seluruh lapisan masyarakat, akan mempercepat terwujudnya smart city,”
pungkas dia.


Sumber : Humas Pemkab Bandung