2.607 Calhaj Asal Kabupaten Bandung Ikuti Manasik

Tercatat sekitar 2.607 Calon Jemaah Haji (Calhaj) asal Kabupaten
Bandung mengikuti pelatihan manasik haji massal pertama Kabupaten
Bandung tahun 143 H/2018 M. Hal tersebut diungkapkan Bupati Bandung H.
Dadang M. Naser, SH,S.Ip.,M.Ip usai pembukaan pelatihan yang digelar
di Gedong Budaya Sabilulungan (GBS) Soreang, Kamis (7/6/2018).

“Sebanyak 2.607 Calhaj mengikuti pelatihan manasik haji hari ini.
Nantinya, untuk pemberangkatan, jumlah tersebut akan terbagi menjadi 6
kloter dengan masing-masing 410 jemaah,” ucapnya.

Bupati Bandung menjelaskan pada kali ini, pelatihan manasik para calon
Jemaah dititikberatkan pada prakter lapangan, sebagai kelanjutan dari
pembinaan di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dan tingkat dasa
lanjutan.

“ Ini dimaksudkan untuk lebih memantapkan kemampuan melaksanakan
manasik haji, walaupun kondisinya tidak sama persis, tapi setidaknya
bisa menjadi gambaran saat nanti menunaikan ibadah di tanah suci
Mekkah,” imbuh Bupati.

Dirinya berharap, para calon Jemaah haji bisa berlapang dada untuk
menerima keberangkatan sesuai dengan peraturan dari pemerintah. Yang
terpentinya lanjutnya, semua Jemaah bisa melaksanakan ibadah sesuai
dengan syarat, rukun dan wajib haji, serta dapat menunaikan ibadah
sunnat lainnya dengan tenang, tertib dan khusyu sehingga menjadi haji
yang mabrur dan dapat kembali ke tanah air dengan selamat.

“Saya berpesan kepada calon Jemaah haji agar melaksanakan ibadah
dengan niat tulus dan ikhlas, karena Allah, pahami syariat haji,
pelajari lintas social dan budaya disana. Selain itu, peliharalah
kesehatan badan, mengurangi kegiatan yang tidak bermanfaat, apalagi
menghamburkan uang untuk belanja oleh-oleh.  Setelah pulang ke tanah
air, saya harap ada peningkatan keshalehan dalam diri,” harap Bupati.


Pada kesempatan yang sama Ia juga menyampaikan harapan pada calon
Jemaah haji bisa menjadi haji mabrur, pemegang amanah untuk
kepentingan umat. Disamping itu dapat meningkatkan amalan sosial,
kepedulian lingkungan, menjaga hubungan baik dengan sang pencipta dan
sesama manusia serta alam sekitar dengan seimbang.

“Mudah-mudahan para calon Jemaah haji ini menjadi haji yang mabrur,
sanes makbul, bisa jadi tauladan yang baik dan menjaga lingkungan dari
berbagai sisi dan dimensi, menjaga keharmonisan antara manusia dengan
tuhan, sesama dan  alam sekitar”, ungkapnya.

Sementara, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan wakaf
Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat Drs.H.Ahmad Fatoni,MM , menjelaskan
jumlah pendaftar calon Jemaah haji Jawa Barat, mencapai 528.956 orang
Sehingga kalau dirata –ratakan lanjutnya, waitinglist calon Jemaah
haji pada setiap Kabupaten/ Kota bisa mencapai 14 tahun lamanya.

“Lamanya daftar tunggu tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan oleh para
calon Jemaah haji, untuk lebih memperdalam ilmu manasik haji dan
traveling sedini mungkin,” ujarnya.

Pemerintah dalam hal ini Kemenag, setidaknya memberikan bimbingan
selama 8 kali pertemuan. 6 kali pertemuan di Kantor Urusan Agama
(KUA), dan 2 kali pertemuan di kemenag Kota/ Kabupaten yang harus
diikuti, agar nantiny adaoat menjalankan ibadah haji sesuai ketentuan
syariat.

“Selain itu kan calon Jemaah haji juga tergabung dalam KBIH, jadi
nanti jangan ada lagi calon Jemaah haji yang tidak tahu pelaksanaan
thawaf dari sa’i.” kata Ahmad Fatoni.

Pada kesempatan tersebut, Ahmad Fatoni mengungkapkan kloter pertama
masuk asrama pada tanggal 17 Juli 2018 dan berangkat menuju tanah suci
tanggal 18 Juli 2018. Pemberangkatan Jemaah akan dilaksanakan di
Bandara soekarno-hatta.

“Tahun ini pemberian konsumsi selama di Mekkah yang sebelumnya
sebanyak 25 kali makan alhamdulillah tahun ini menjadi 40 kali makan.
Hal ini bisa memberikan asupan gizi yang memadai bagi calon Jemaah,”
paparnya.

Turut hadir Kepala Kemenag Kabupaten Bandung Drs. Dah Saeoukkoh, MM,
Ketua IPHI Kab. Bandung Drs. Chaerul Baridien,M.BA, MM, ketua MUI kab.
Bandung KH.Yayan Hasuna Hudaya,M.Mpd.

Sumber : Humas Pemkab Bandung