2200 Siswa Se Kabupaten Bandung Ikuti Jumbara PMR ke IX

Sebanyak 2.200 siswa dari tingkat SD, SMP dan SMA , mengikuti Jumbara PMR (Jumpa, bhakti dan gembira Palang Merah Remaja) ke IX tahun 2017 di Lapang Paku Sarakan Desa Baros Kecamatan Arjasari, Rabu (27/12).

Agenda yang berlangsung selama 3 hari tersebut melibatkan 21 unit PMR mula (SD), 50 unit PMR madya (SMP) dan 50 unit PMR Wira (SMA) se Kabupaten Bandung dan berakhir 29 Desember 2017 nanti.

Sebagai upaya menyiapkan kader relawan muda, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bandung mengusung tema ‘ PMR wadah pembinaan karakter yang peduli, bersahabat dan berprestasi’.

Wakil Ketua bidang Organisasi dan Hukum H. Asep Deni Ramdani mengatakan, kegiatan Jumbara PMR ke IX tahun 2017 dilakukan, sebagai realisasi program kerja pengurus PMI pada tahun 2017 diharapkan bisa membangun karakter relawan muda yang tangguh, mampu memberdayakan kapasitas keterampilan dan sikap sesuai dengan Tri Bhakti PMR.

“PMR wadah pembinaan karakter yang peduli, bersahabat, dan berprestasi akan selalu menjunjung tinggi gerakan Sabilulungan, bersama bergotong royong dalam kemanusaiaan. Sehingga dapat memberikan warna tersendiri bagi setiap peserta Jumbara,” ucapnya.

Asep Deni menambahkan, Jumbara kali ini bertujuan untuk membangun pembinaan bagi PMR mula, madya dan wira.

Pembinaan tersebut kata Deni, sebenarnya sudah dilakukan juga di unit PMR masing-maisng sekolah, namun melalui Jumbara ke IX tingkat Kabupaten Bandung itu pihaknya ingin mengoptimalkan kesiapan para PMR untuk mengikuti Jumbara tingkat Provinsi yang akan digelar tahun depan.

“Dalam Jumbara kali ini akan lebih mengoptimalkan persiapan PMR kabupaten Bandung, untuk mengikuti Jumbara tingkat provinsi tahun depan. Setelah dievaluasi tentu saja kita akan mengetahui kekurangan apa saja yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki,” imbuh Asep Deni.

Lebih jauh Dia mengungkapkan, tujuan yang paling pokok sebetulnya lebih kepada mekanisme pembinaan, untuk menciptakan relawan muda yang berpotensi.

Menurutnya, mereka harus memiliki karakter dan kepribadian sesuai dengan tujuh prinsip dasar gerakan Bumi dan bulan sabit Merah Internasional.

“Kita coba mempersiapkan kader-kader muda sebagai relawan dalam memenuhi kebutuhan kondisi kabupaten Bandung yang rawan bencana. Seperti kita tahu letak geografis Kabupaten Bandung yang cukup luas dengan 31 Kecamatan kemudian 270 desa dan 10 Kelurahan serta jumlah penduduk yang mencapai 3,5 juta jiwa. Jadi tentu saja kondisi tersebut tidak sebanding dengan jumlah relawan yang saat ini masih terbatas,” ujarnya.

Dia menandaskan pula, PMI mempunyai tenaga semi professional yang saat ini sigap dalam melakukan kegiatan kemanusiaan, yakni KSR (Korp Sukarela), TSR (Tenaga Sukarela) dan PMR yang ada di sekolah-sekolah.

“PMR itu sebagai wadah pembentukan karakter generasi muda. Tidak hanya soal donor darah, tapi materi lain juga diberikan seperti gerakan kepalangmerahan, pertolongan pertama, kepemimpinan, donor darah, remaja sehat peduli sesame, kesehatan remaja juga mengenai penanggulangan bencana,” jelas Asep Deni.

Materi lain tambahnya, selain membangun semangat organisasi, juga dengan gembira peserta Jumbara akan diberikan berbagai pengetahuan lain.

Seusai seluruh kegiatan Jumbara, akan dipraktekkan juga mengenai bhakti kepada masyarakat dalam bentuk kerja gotong royong membersihkan lingkungan sekitar.

Pada kesempatan tersebut hadir pula Sekertasi PMI Provinsi Jawa Barat Kombes Pol Ruhanda.,M.Si mengatakan anggota PMR Provinsi jabar berjumlah lebih dari 3 juta orang.

Menurutnya jumlah tersebut bisa menjadi kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan kemanusiaan, baik di bidang kesehatan, siaga bencana, serta membangun kapasitas organisasi.

“3 Juta orang anggota PMR se Provinsi Jabar merupaka kekuatan PMI untuk tugas kemanusiaan. Minimal untuk mereka sendiri bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan hidup dengan karakter bersih dan sehat, berkarya dan berbakti pada masyarakat dengan karakter kepemimpinan serta peduli kreatif dan bekerjasama dalam melakukan hal yang positif,” tegas Ruhanda.

Dia berharap, melalui berbagai ajang seperti Jumbara, yang minimal dilakukan 1 kali dalam periode kepengurusan di berbagai tingkatan, kegiatan pembinaan dan pengembangan PMR bisa berhasil guna, “meningkatkan kualitas positif anggota PMR, sehingga dapat berperan dalam kegiatan kepalangmerahan, baik perencanaan pelaksanaan dan evaluasi serta proses pengambilan kepurtusan terkait masalah remaja,” pungkasnya.

Press Release Kominfo Setda.