2020, Kuatkan Peningkatan Kualitas SDM

Bupati Bandung H. Dadang M. Naser mengerahkan jajarannya, untuk memperkuat pembangunan di bidang kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

“Pembangunan Kualitas SDM harus terus diperkuat, sisir sampai ke kampung-kampung. Sabilulungan Raksa Desa Bandung 1000 Kampung, merupakan tematik yang harus dijaga dan terus dikembangkan. Ini untuk melindungi kearifan lokal yang kita miliki,” ungkap bupati usai membuka acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2019 tingkat Kabupaten Bandung di Gedung Mohamad Toha Soreang, Jum’at (15/3/2019).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, di tahun 2017 jumlah penduduk Kabupaten Bandung mencapai 3,6 juta jiwa, dan bertambah menjadi 3,7 juta pada tahun 2018. Namun dari sisi pertumbuhan penduduk sendiri, ujar Dadang Naser,  mengalami penurunan menjadi 1,63%.

“Pertambahan ini disebabkan adanya urban, perpindahan penduduk yang luar biasa ke Kabupaten Bandung. Ini sedang terjadi dan sulit dihindari, karena luas wilayah kita masih memungkinkan untuk perumahan baru. Banyak pekerja pendatang dari luar wilayah kita. Namun kita upayakan ini dikendalikan, bagaimana masyarakat lokal bisa terlindungi, tidak tersisih dan bisa meningkatkan taraf hidupnya,” tutur Dadang Naser.

Angka kemiskinan dan angka pengangguran di Kabupaten Bandung pun mengalami perbaikan dari sisi persentasenya. Di beberapa indikator makro, sebutnya, sudah meningkat dan melaju dengan baik di atas rata-rata Jawa Barat maupun Nasional. 

“Angka kemiskinan kita turun dari 7% menjadi 6%, angka pengangguran juga turun. Tapi masih terdapat kesenjangan di tataran mikro. Meskipun tidak nganggur tapi banyak yang penghasilannya masih di bawah UMR. Ini terus kita dorong melalui pelatihan-pelatihan kewirausahaan, bagaimana memotivasi para pelaku usaha, untuk meningkatkan penghasilannya,” urainya didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bandung Ernawan Mustika.

Musrenbang 2019 turut dihadiri DPRD Kabupaten Bandung, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kepala BKPP wilayah priangan, Bappeda Jabar, kepala Bappeda Kabupaten Bandung Barat, Garut, Sumedang, Cianjur, Kota Bandung dan Cimahi, para kepala perangkat daerah Kabupaten Bandung, camat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, organisasi kemasyarakatan, perwakilan instansi vertikal, insan pers, unsur perguruan tinggi, Forum Anak Daerah (FAD) Kabupaten Bandung, serta unsur pengusaha.

Kegiatan kali ini, merupakan Renjana Kerja (Renja) dan Rencana Strategis (Renstra) untuk tahun 2020. Dengar pendapat, terang dia, sudah dilakukan sebelumnya melalui BAPPEDA. “Musrenbang hari ini merupakan lanjutan dan perlu dilakukan, karena khawatir ada hal strategis yang belum terakomodir. Ini kelima kalinya dilakukan pada periode kedua saya menjabat sebagai bupati. Tema sentral Musrenbang hari ini adalah maju, mandiri dan berdaya saing,” terang Dadang.

Dirinya menyebut peningkatan kualitas SDM, pembangunan infrastruktur dasar, pembangunan bidang lingkungan, penguatan pangan dan pemberdayaan ekonomi. Kelima hal itu, masih menjadi prioritas arah kebijakan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2020.

“11 misi menjadi 5, masih tetap kita prioritaskan. Masih harus dikoreksi yaitu masalah infrastruktur dasar pengairan, baik untuk mengendalikan banjir maupun irigasi teknis untuk kepentingan pertanian, perikanan dan peternakan demi kesejahteraan rakyat. Bagaimana mengamankan air baku, supaya ketika kemarau air tetap ada,” urainya.

Penyampaian aspirasi dari Rektor Universitas Padjadjaran (UNPAD) Prof. Dr. Med. Tri Hanggono Achmad, sebagai perwakilan pihak akademisi, sangat diapresiasi bupati. Peluang bonus demografi yang dimiliki Kabupaten Bandung, untuk memasuki revolusi industri 4.0, sangat potensial.

“Ada aspirasi dari rektor UNPAD, bahwa kita punya sumber daya yang sangat potensial untuk berbicara secara global. Untuk itu kita akan lebih fokus lagi, jika global tercapai maka regional nasional pasti terlewati,” ucap bupati.


Pelaksanaan Musrenbang, yang dilanjutkan selepas Shalat Jum’at, ditutup oleh Wakil Bupati (Wabup) Bandung H. Gun Gun Gunawan. Dalam sambutannya wabup menyampaikan, bahwa Musrenbang bukan hanya agenda seremonial rutin. Juga tidak hanya bertujuan mengkalkulasikan besar kecilnya alokasi anggaran dalam setiap program.

“Perencanaan merupakan bagian awal suatu proses untuk mencapai tujuan, yang mana akan sukses jika di implementasikan dengan sungguh-sungguh demi kesejahteraan masyarakat,” ucap wabup.

Proses perencanaan dilakukan melalui tahapan-tahapan yang cukup melelahkan. Gun Gun menilai, tahapan tersebut harus dilakukan sebagai upaya dan komitmen dalam membangun Kabupaten Bandung.

“Kesamaan pandangan dan harapan dari seluruh pelaku pembangunan, melalui pendekatan teknoratik, poliitk, partisipatif, top down – bottom up. Semua harus dilalui untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan di Kabupaten Bandung,” ucap Gun Gun.

Permasalahan lingkungan, warga terdampak banjir, masalah sampah dan lain-lain, menurutnya juga harus menjadi prioritas dalam program. “Selain itu pemeliharaan, penataan dan juga peningkatan nilai aset Barang Milik Daerah (BMD) dan juga penghapusan BMD yang sudah rusak, harus segera dilakukan sehingga ini akan berpengaruh pada peningkatan neraca Pendapatan Asli Daerah (PAD) di masa yang akan datang,” tambahnya.

Terakhir ia mengucapkan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya, atas partisipasi dan kontribusi seluruh peserta Musrenbang 2019. “Saya sangat mengapresiasi Focus Group Discussion (FGD) dan pembekalan pada kegiatan ini. Saya harap implementasinya dapat lebih mendorong pada inovasi dan juga kreativitas dalam penyusunan program. Dengan semangat Sabilulungan, Sareundeuk Saigel Sabobot Sapihanean, Rempug Jukung Sauyunan, Rampak Gawe Babarengan. Mari kita bersama-sama mewujudkan Kabupaten Bandung yang maju, mandiri dan berdaya saing di lingkup regional, nasional maupun global,” pungkas dia.

Sumber: Humas Pemkab Bandung