2.000 Anak Meriahkan Gebyar Anak Usia Dini Tingkat Kab Bandung

Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menggelar acara Gebyar 2.000 Anak Usia Dini Tingkat Kabupaten Bandung Tahun 2019 di Dom Bale Rame Soreang, Rabu (4/9/2019).

Pada peringatan tersebut, Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Bandung Hj. Kurnia Agustina Dadang M Naser menilai, PAUD merupakan dasar pendidikan bagi anak-anak. Pasalnya, pada usia dini (0-6 tahun) otak anak berkembang sangat cepat hingga 80 persen.

“Usia 0-6 tahun itu juga sering disebut sebagai usia emas anak (golden age). Jika kita sebagai tenaga pendidik atau orangtua salah me-maintain (mengasuh) dan memberi asupan gizi kepada anak-anak, bayangkan berapa besar kerugian di masa yang akan datang,” tanya Kurnia.

Dirinya mengungkapkan, pencegahan stunting pada usia dini sangat diperlukan. Oleh karena itu ia meminta kepada seluruh tenaga pengajar PAUD untuk memiliki pengetahuan tentang stunting.

“Dengan adanya pengetahuan tersebut, tenaga pengajar atau guru dapat memberikan pelayanan yang tepat bagi anak. Jika pada usia 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) kita melakukan kesalahan dalam penanganan, maka anak-anak akan berpotensi stunting. Jadi dalam hal ini, guru PAUD turut berkontribusi dalam pencegahan stunting,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Bunda PAUD juga mengajak orangtua dan anak-anak untuk menyanyikan lagu 10 hak anak.

“Ketika mengenal lagu ini, kami berharap orangtua tidak hanya menyanyikan namun juga memahami isi dari lirik tersebut serta dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” harapnya.

Kurnia meyakini, melalui kegiatan pencegahan stunting itu, salah satu misi Pemkab Bandung yakni meningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dapat terwujud.

“Jika kita semua satu padu sabilulungan, kita dapat mewujudkan misi pertama Kabupaten Bandung yakni meningkatkan kualitas SDM. Dengan begitu, KLA (Kabupaten Layak Anak) bisa diraih, karena berbagai komponen dan indikatornya sudah dilaksanakan di beberapa Kecamatan,” papar Kurnia.

Tak hanya menyosialisasikan pentingnya mencegah stunting, pada kegiatan tersebut juga anak-anak diajak melakukan senam stunting serta minum 2.000 susu bersama dari Frisian Flag.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung DR. H. Juhana, M.MPd menjelaskan, pendidikan anak pada usia dini sangat penting. Menurutnya, 1.000 HPK merupakan masa emas anak, dimana fisik dan psikologis anak berkembang.

“Guna mengatasi masalah stunting, pendidikan gizi terhadap masyarakat serta pengimplementasian 7 pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sangat penting, seperti CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun), Makanan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman, Minum Air Bebas Kuman, Sikat Gigi Pagi dan Malam, Kamar Mandi Bersih dan Higienis, Kelola Sampah Rumah dan Cegah DBD (Demam Berdarah) Dengan Gerakan 3 M Plus.” jelas Juhana.

Dirinya berpendapat, SDM yang berkualitas merupakan modal pembangunan suatu daerah. Oleh karena itu, dirinya meminta kepada pemerintah desa untuk mengalokasikan Dana Desa (DD) untuk PAUD, khususnya untuk prioritas penurunan stunting.

“Hal itu selaras dengan salah satu misi pembangunan Pemerintah Kabupaten Bandung, yaitu meningkatkan kualitas SDM. Jadi jangan segan atau ragu untuk membiayai makan, minum, kesehatan dan sekolah untuk anak-anak kita,” pungkas Kepala Disdik Kabupaten Bandung.

Sumber : Humas Pemkab Bandung